Film Jungle
diangkat dari sebuah buku dengan judul yang sama, memuat kisah nyata Yossi
Ghinsberg bertahan hidup di hutam rimba Madidi, Amazon, Bolivia.
Ada 4 tokoh
sentral dalam film ini. Yossi (Daniel Radcliffe), Kevin (Alex Russell), dan
Marcus (Joel Jackson) adalah sahabat lama yang saling bertemu di sebuah liburan
yang menyenangkan. Tokoh satu lagi, Karl (Thomas Kretschmann), pemandu wisata
yang menjadi lantaran petualangan hidup-mati bermula.
Karl
menawarkan Yossi untuk paket penjelajahan ke hutan Amazon. Yossi merasa
tertantang, lalu ia mengajak dua rekannya, Kevin dan Marcus. Awalnya mereka
menolak, tapi karena jualan yang piawai dari Karl dibantu Yossi, mereka pun
setuju.
Awalnya,
semua berjalan sangat menyenangkan. Pemandangan hutan yang indah, lalu bertemu
dengan penduduk Asariamas, mereka berpesta dan befoto bersama. Kevin yang
seorang fotografer tak menyia-nyiakan momentum itu.
Masalah
mulai muncul, ketika Marcus kesulitan melanjutkan perjalanan, karena kakinya
yang lecet. Fisik Marcus memang paling lemah dibandingkan yang lain. Marcus
juga penakut dan lamban. Hal ini membuat Kevin dan Yossi terbebani. Petualangan
yang mereka idamkan terganggu gara-gara Marcus. Hubungan mereka mulai dingin.
Mengetahui itu, Marcus sedih.
Sampai di
sini, film Jungle mulai membuat penasaran. Apa yang terjadi dengan mereka
kemudian? Mereka berempat mencari jalan keluar. Dan diputuskan mereka akan
menempuh perjalanan dengan rakit buatan, menyusuri sungai Amazon.
Lagi-lagi
semua berlangsung baik, sebelum arus deras datang. Karl yang ditunjuk sebagai
kapten panik. Ia adu mulut dengan Kevin. Kevin menuduh Karl salah memberi
instruksi. Setelah kejadian itu, mereka berpisah. Kevin dan Yossi ngotot melanjutkan
perjalanan dengan rakit. Sementara Karl dan Marcus melakukan perjalanan darat
seperti biasa.
Saya
bertanya-tanya, jika benar kisah nyatanya demikian. Mengapa mereka tak sepakat melanjutkan
petualangan lewat darat saja, bersama-sama? Bukankah tujuan semula menggunakan
rakit demi melihat kondisi Marcus? Kenapa mereka (Kevin dan Yossi) justru
membiarkan Marcus berjalan dengan orang yang baru dikenal menempuh perjalanan
darat. Ini yang tak habis saya pikir.
Tetapi
baiklah, kita lupakan. Kevin dan Yossin melanjutkan perjalanan dengan rakit.
Tapi kembali arus deras mengombang-ambingkan, untuk kemudian memisahkan mereka.
Yossi terseret arus, dan dengan tubuh lemas menepi ke hutan. Setelah itulah,
petualangan Yossi di hutan Amazon dimulai.
Bagi saya,
apa yang ditinjukkan film tentang kengerian hutan Amazon tak seperti yang
dibayangkan. Hampir tak ada yang membuat jantung berdetak kencang, tak ada ular
anaconda, tak ada serigala atau harimau yang siap menerkam. Hanya sekali,
banyangan harimau muncul tapi taka da efek ketegangan yang berarti.
Yang
menarik justru, semacam halusinasi yang dialami Yossi berkali-kali. Entah
bagaimana bisa terjadi. Tiba-tiba muncul gadis yang menangis sendiri, kemudian
Yossi menolongnya. Ternyata itu adalah produk khayalannya.
Sementara
itu, Kevin sudah lebih dulu sampai di pemukiman penduduk. Kevin berusaha
meminta bantuan untuk mencari Yossi. Ia sangat yakin bahwa temannya itu masih
hidup. Hampir saja mereka tak pernah bertemu lagi. Perahu yang dikendarai Kevin
sudah hendak berbalik arah, sebelum ia melihat Yossi berdiri dengan lunglai.
Dan terselematkanlah Yossi. Setelah belasan hari bertahan di hutan Amazon,
bertaruh maut.
Ada pesan
cukup dalam yang ingin disampaikan oleh film Jungle ini. Yaitu tentang bersyukur
dalam kondisi apapun. Saat Yossi dalam kesendirian, bertahan hidup, ia melihat
aurora yang indah di langit. Berkali-kali ia mengucap syukur pada Tuhan. Seolah
ini tamparan keras bagi siapapun yang selalu mengeluh tentang hidup. Seolah ia
berkata, “Ini ada orang paling sengsara di dunia, di ujung kematian, tapi masih
mensyukuri kehidupan.” Di tengah rasa laparnya, saat Yossi melihat kura-kura
dan terpikir untuk menyantapnya, ia mengurungkan niatnya itu. Itulah bukti
bahwa ia menghargai kehidupan.
Greg
Mclean, sutradara film Jungle ini cukup piawai dalam mengolah cerita namun
masih ada kekurangan di sini-sana. Ada beberapa pertanyaan menggelayut di
kepala yang tak terjawab hingga film usai. Salah satunya, bagaimana scenario
pertemuan Kevin dan Rossy bisa begitu tampak sebagai keajaiban. Sementara
mereka tak dapat menemukan Karl dan Marcus.
Mungkin
saya harus membaca bukunya. Jungle. Hutan Liar.
Terimakasih infonya. Jangan lupa kunjungi http://bit.ly/2wbyDdn
BalasHapus