Una (Rooney Mara) dan Ray atau Peter (Ben Mendelsohn) adalah lakon utama dalam film romance ini. Mereka terpaut selisih usia bagaikan aya...

Home » , » Una, Cinta Tak Pandang Usia

Una, Cinta Tak Pandang Usia

Una (Rooney Mara) dan Ray atau Peter (Ben Mendelsohn) adalah lakon utama dalam film romance ini. Mereka terpaut selisih usia bagaikan ayah dan anaknya. Tetapi cinta, yang terjalin sejak Una masih seorang gadis kecil (Ruby Stokes) mempertemukan mereka kembali.

Lebih tepatnya, Unalah yang mencari. Ia menemukan Ray yang telah berganti nama menjadi Peter di tempat kerjanya. Terjadi percakapan di ruang makan. Di sanalah hubungan mereka berdua terkuak. Menggunakan alur maju-mundur, film ini menceritakan bagaimana Una kecil menjalani hubungan terlarang dengan Ray, yang tak lain teman sekaligus tetangga ayahnya.

Tetapi hubungan mereka harus berakhir setelah Ray masuk penjara atas tuduhan pedofilia. Tepat setelah Ray meninggalkan Una di suatu malam, di sebuah hotel. Kisah-kisah masa lalu seperti ini terus menjadi percakapan diantara mereka berdua. Hingga malam. Berpindah-pindah tempat.

Una masih mencintai Ray, ia menagih janji Ray untuk terus bersamanya. Tapi Ray telah beristri. Ia mengatakan bahwa dirinya telah berubah. Una cemburu. Emosi berkelindan dan silih berganti sepanjang percakapan. Kadang tertawa, sedih, marah, dan pada ujungnya, Ray mengaku masih mencintai Una.

Benedict Andrews, sutradara dalam film ini cukup piawai dalam mengatur ritme cerita. Tetapi jujur, setelah hubungan kedua tokoh utama terkuak, cerita mulai agak membosankan. Harus ada hal lain yang disuguhkan.

Scott, bawahan Ray, terperdaya oleh kecantikan Una. Setelah Una mengajaknya minum dan membawa ke rumahnya, jeratan mulai dimainkan. Tujuan Una tak lain adalah mendapatkan alamat tepat tinggal Ray. Untuk itu, ia mengatakan pada Scott (Riz Ahmed) bahwa Peter adalah ayahnya. Ia minta Scott mengantarnya pulang.

Cerita semakin menarik, meski saya belum bisa menebak endingnya. Rumah Ray sedang berlangsung pesta. Scott akhirnya menyadari bahwa Una adalah orang asing. Saya mengira akan berakhir dengan keributan dan kematian. Khas film-film perselingkuhan. Tapi ternyata akhir cerita yang disuguhkan film Una sangat datar.


Bagi saya, ending yang datar dan sama sekali tidak meninggalkan kesan adalah kegagalan dalam keseluruhan cerita. Saya tidak tahu ending seperti apa yang bisa dikatakan bagus untuk cerita cinta beda usia ini. Mungkin harusnya ada konflik yang lebih besar dari hanya sekadar pertengkaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.