Hari pertama mendarat di Binghamton dari LA, ia bertemu dengan calon mahasiswinya, Karen, yang ternyata adalah penggemar filmnya. Mereka terlihat hubungan khusus, yang nantinya akan menjadi pemicu konflik antara Keith dan Professor Weldon (Alisson Janney), seorang yang berpengaruh terhadap kebijakan di universitas.
Pertemuan pertama Keith dengan Professor Weldon sendiri kurang menyenangkan. Mereka berdebat soal Jane Austen dan karya-karyanya. Keith tidak menyukai Austen sementara Prof Weldon tergila-gila pada Austen. Hari berikutnya, sebagai permohonan maaf, Keith memberikan hadiah souvenir Austen kepada Prof Weldon.
Kelas perdana Keith hanya berisi 10 mahasiswa yang ia seleksi dari 90 orang. Lucunya, Keith menyeleksi bukan berdasarkan naskah skenario mereka yang tebal itu, tapi dari mengecek satu persatu lewat foto dan profil di akun media sosial. Dan Karen adalah salah satu dari mereka. Selain Karen, ada juga nama Cleim, Rosa, Jim, Sara, dan Holly (Marisa Tomei)--- satu-satunya mahasiswa yang usianya paling tua.
Karena belum pernah ada pengalaman mengajar, Keith memulai kelas perdananya dengan sesuatu yang menggelikan. Tidak sampai lima menit. Ia masuk kelas dan mengatakan, "Jadi kalian menulis tiga halaman dalam sehari, enam hari dalam seminggu, kalian akan menyelesaikannya dalam satu bulan. Kita bertemu lagi saat itu. Baik, silakan dilanjutkan." Keith meliburkan kelasnya selama satu bulan.
Tentu saja, ia mendapat teguran dan Professor Weldon. Maka ia kembali memulai kelasnya, meski kebingungan memulai dari mana. Beruntung ada Holly yang berinisiatif untuk bertanya sehingga Keith bisa menjawab dan bercerita panjang lebar.
Kelas skenario Keith banyak diisi dengan diskusi tentang film. Suatu ketika ia meminta mahasiswanya untuk menyebutkan film favorit dan juga menanyakan bagaimana mereka dalam membuat skenario. "Jadi masalahnya adalah menulis sebuah film sangat sulit, itu seperti melompat ke lautan dan kau butuh rakit penyelamat. Dan rakit itulah yang menjadi denyutn di balik film. Itu adalah hal yang membuatmu ingin untuk membuat cerita pada awalnya." Lalu Keith bercerita tentang mengapa ia menulis Paradise Misplaced. Tentang keluarganya yang kurang harmonis, ia bercerai dan ia tak pernah menyapa lagi dengan anaknya, Alex.
Konflik
Hubungan Karen dengan Keith pada akhirnya terdengar oleh Prof Weldon, dan ia memberikan pilihan: Keith segera meninggalkan universitas atau ia berhadapan dengan dewan etik. Pada mulanya Keith memutuskan meninggalkan universitas dan pamit pada para mahasiswanya, tapi tiba-tiba, setelah naskah Cleim dilirik oleh Hollywood dan hendak diproduksi, Keith membatalkan keputusannya. Ia melobi Prof Weldon dan berharap ia tetap mengajar di kelas.
Film yang diproduseri David Koplan dan disutradarai Marc Lawrence ini cukup menarik meski menurut saya konfliknya kurang greget. Tapi cukup menghibur karena beberapa kekonyolan Keith, sekaligus bisa dijadikan referensi bagi Anda yang tertarik untuk terjun dalam dunia penulisan skenario. (@RafifAmir)
0 komentar:
Posting Komentar