Film Geostorm sebenarnya tidak masuk dalam daftar film yang ingin saya tonton. Saya pikir, film tentang bencana alam ujung-ujungnya sama ...

Home » , , » Geostorm (2017)

Geostorm (2017)

Film Geostorm sebenarnya tidak masuk dalam daftar film yang ingin saya tonton. Saya pikir, film tentang bencana alam ujung-ujungnya sama saja. Kisahnya pun mudah ditebak. Tapi rupanya benak saya susah dikendalikan dari bayang-bayang film ini. Geostorm menjadi perbincangan dimana-mana, meski saya tak pernah tertarik untuk membaca ulasannya.

Kecuali ketika hendak menulis review ini. Dan bolak-balik saya salah menulis Geostorm menjadi “Geostrom”. Bisa jadi ini adalah pertanda. Pertanda bahwa sebenarnya saya kurang menyukai film ini. Eits, jangan terburu-buru menutup ulasan saya. Saya tidak mengatakan bahwa film Geostorm jelek. Hanya saja, pada kesempatan ini, saya hendak membedah borok-boroknya.

Film yang disutradarai oleh Dean Devlin ini menurut saya amburadul dalam segi pengisahan. Tidak jelas apa yang menjadi fokus utama. Semua dijejalkan ke dalam film, seolah-olah semuanya penting. Geostorm memang bergenre thriller, tapi film thriller yang gagal.

Kita lihat bagaimana sang tokoh utama, Jake Lawson (Gerald Butler) yang membangun Dutch Boy, sebuah sistem stasiun luar angkasa yang dapat mengendalikan cuaca dipecat dari pekerjaannya, kemudian dipekerjakan lagi, kemudian aksi heroiknya menyelamatkan tim saat kehancuran total terjadi pada satelit. Dengan pengorbanan dan perjuangan yang paling gagah, akhirnya ia bisa menyelamatkan diri dan kembali ke bumi.
Dutch Boy

Sementara tokoh lain, Max (Jim Sturgess), atasan Jake yang tak lain juga adik kandungnya mengendalikan dari bumi. Saat kemudian ia menemukan kejanggalan terjadi dan kerusakan pada satelit, lalu ia pun berusaha sekuat tenaga bersama pacarnya, Sarah Wilson (Abbie Cornish) menemukan siapa pelakunya.

Tuduhan dialamatkan pada presiden Amerika Serikat yang diperankan oleh Andy Garcia. Tetapi tak mudah untuk mendapatkan kode dari presiden. Kode itu yang akan menyelamatkan ratusan juta umat manusia akibat bencana alam yang dahsyat. Maka Max menemui Menteri Dalam Negeri, Dekkom (Ed Harris) dan meminta bantuannya. Tapi rupanya justru Dekkom hendak membunuh Max. dari situlah Max tahu bahwa pelakunya adalah Dekkom bukan Presiden. Dekkom melakukan itu karena ambisinya untuk menjadi presiden.

Lalu terjadilah upaya dramatis menyelamatkan presiden. Sama seperti film-film sejenis. Berakhir dengan kejar-kejaran dan kalahnya musuh. Hanya saja, kejar-kejaran dalam film Geostorm ini lebih dramatis, karena dibumbui dengan bencana dahsyat yang melanda Amerika akibat satelit yang error. Sarah dan Max berusaha menghindar dari bencana yang mengejar sekaligus juga dari kejaran Dekkom.

Bagaimana dengan Jake? Jake-lah yang pertama kali memberikan isyarat pada Max lewat transmisi langsung dari luar angkasa. Melalui sebuah cerita, yang langsung bisa ditebak oleh adiknya itu sebagai sebuah sandi rahasia. Berikut ini adalah kata-kata yang diucapkan Jake:

“Ingat hari saat ayah mengajak kita memancing? Ayah menjatuhkan ponsel agar ikannya tidak lepas. Bukti bahwa Lawson bukan nelayan. Selama 4 jam, kita bertiga tidak menangkap apa-apa. Aku coba mensabotase tali pancing ayah agar kita bisa pergi. Bagian teratas dari benangnya, aku menariknya agar keluar. Tentu saja, ayah adalah mata-mata pemerintah, dia menangkap basah aku. Percaya padaku dia bilang. Aku mengerti tidak ada yang ingin gagal. Tapi aku lebih suka tidak menangkap ikan dengan keluargaku daripada menangkap 20 ikan sendirian.”

Jujur, ini salah satu yang membuat saya tertarik. “Ayah tidak pernah mengajak memancing,” kata Max. “Itu kata sandi.” Dari sanalah mendapat petunjuk bahwa pelakunya adalah pemerintah, presiden.

Sementara itu badai semakin tidak terkendali akibat rusaknya sistem. Di awal film Geostorm dimulai, diceritakan bahwa itu terjadi pada tahun 2019, ketika es di kutub mencair, pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrem.

Dalam film, Dubai UEA ditimpa tsunami dahsyat, India ditimpa badai gurun yang menghancurkan rumah-rumah, Rusia terbakar oleh pijar menyerupai lava, demikian pula Hongkong yang diguncang gempa dan naiknya cairan panas dari dalam bumi. Mungkin mirip-mirip film 2012. Lalu tokoh-tokohnya bisa selamat dari kejaran bencana alam. Sesuatu yang mustahil menurut saya. Tapi rupanya banyak orang yang menikmati kemustahilan-kemustahilan seperti itu.
badai di India

Dalam fiksi sains, mungkin, kemustahilan justru keasyikan tersendiri. Saya tak paham, hanya orang sains yang bisa menjelaskan.

Ketakmungkinan yang berulang demi “menyelamatkan” tokoh utama agar film Geostorm ini berakhir dengan happy ending. Lalu ditambahlah kegembiraan itu dengan ditangkapnya musuh, Dekkom, yang dalam shoot terakhirnya berkata pada presiden, “Aku memutar kembali waktu ke tahun 1945 saat Amerika adalah negara terbesar. Bukan hanya sebuah bank yang menyamar sebagai sebuah negara.”

Geostorm layak untuk tidak ditonton karena ceritanya yang kurang menarik. Meski bagi saya, acting para tokohnya cukup menarik. Tapi begitulah film. Andai yang main adalah Brad Pitt dan Angelina Jolie sekali pun kalau kisahnya amburadul, maka ya tetap tidak menarik.

Pengulas: Rafif Amir


Saya kasih rating 2,5 untuk film ini.  

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.